Tampilkan postingan dengan label Teknologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teknologi. Tampilkan semua postingan
Senin, 20 Mei 2019
Generasi Milenial Pengin Cepat Makmur? 5 Kota di Asia Pasifik Ini Bisa Wujudkan Impianmu
Generasi milenial yang tengah mengadu nasib di kota besar demi uang (Shutterstock).
Siapa
sih yang gak mau hidup makmur di usia muda? Banyak generasi milenial
yang mencari berbagai cara untuk bisa menjadi kaya raya. Salah satunya
dengan pergi mencari kerja ke negara lain yang dianggap lebih
menguntungkan. Tapi apakah itu selalu benar?
Pergi bekerja ke luar negeri biasanya menjadi opsi bagi para fresh graduate atau
yang udah berpengalaman untuk mempercepat jenjang kariernya di dunia
pekerjaan. Banyak yang beranggapan bahwa hidup merantau di sana bakal
bikin kantong gak gampang kering karena standar upahnya lebih tinggi.
Emang sih opini kaya gitu gak salah sepenuhnya, beberapa negara tetangga Indonesia
menawarkan upah minimum yang terbilang jauh lebih tinggi ketimbang di
Jakarta sekalipun. Gak cuma dari sisi materiil, dari aspek lingkungan
sosial juga mereka menawarkan kualitas hidup yang lebih baik.
Namun bukan tanpa risiko pergi
bekerja ke negara lain. Terdapat tantangan tertentu yang bakal dihadapi
kayak perbedaan budaya, jauh dari keluarga dan biaya ongkos yang mahal
untuk pulang. Bisa-bisa pulang tinggal bawa koper doang gak ada isinya.
Nah buat kamu para milenial yang lagi
cari negara yang punya prospek bagus dari sisi upah serta kualitas
hidup bisa mencoba 5 kota di Asia Pasifik berikut ini:
Kota sekaligus negara yang punya
penduduk sekitar 5,6 juta jiwa ini bisa masuk daftar teratas kota tujuan
kamu nih milenial. Mereka memiliki angka pendapatan per kapita sebesar
US$ 58 ribu atau setara Rp 830 juta, mengutip dari Entrepreneur.
Dan juga di negara yang terkenal sama
patung Merlion ini punya tingkat pengangguran 2,2 persen doang atau
terendah nomor 2 dari 20 kota yang diteliti oleh Value Champion.
Selain itu untuk aspek kehidupannya
gak berbeda jauh dengan Indonesia seperti makanan, iklim serta letak
geografis yang deket banget. Jadi bisa irit ongkos deh kalau pengin
pulang kampung.
Daripada ke Eropa atau Amerika
Serikat, milenial boleh mencoba pergi ke kota Melbourne di Australia.
Pendapatan per kapitanya lumayan besar sekitar US$ 53 ribu atau senilai
Rp 758 juta.
Kota yang termasuk dalam negara bagian Victoria ini memiliki tingkat pengangguran sebesar 4,6 persen.
Masuk dalam salah satu daftar kota
terbaik Global Peace Index membuat Melbourne bisa jadi referensi kota
yang dapat kamu tinggali.
Negara asal makanan Dimsum ini bisa menjadi referensi bagus lokasi pekerjaan milenial
selanjutnya. Di sini pendapatan per kapitanya sekitar US$ 46 ribu atau
sebanyak Rp 658 juta. Pantes aja banyak tenaga kerja kita yang pergi
kesana.
Tingkat pengangguran di negara yang
punya penduduk 7,4 juta jiwa ini ada di angka 2, 8 persen. Dimana 8,1
persennya adalah angkatan kerja usia muda.
Untuk kehidupan sosialnya sendiri
Hongkong didominasi oleh warga keturunan China. Untuk soal makanan gak
perlu khawatir karena mirip-mirip dengan Indonesia yang suka dengan mie
dan nasi.
Buat milenial yang masa kecilnya suka
nonton anime Jepang pas banget kalau bisa dapat pekerjaan di Tokyo.
Negeri Matahari Terbit ini mempunyai tingkat pendapatan per kapita
sebesar US$ 38 ribu atau senilai Rp 544 juta.
Sedangkan dari tingkat pengangguran
Jepang memiliki angka sekitar 2,5 persen aja. Gak beda jauh sama
Singapura, hanya dari sisi jumlah penduduk Jepang jauh lebih banyak ya.
Walaupun letak geografisnya cukup
jauh tetapi untuk kamu yang doyan sama makanannya kayak sushi, takoyaki
serta ramen pasti betah deh. Apalagi tingkat polusinya tergolong bersih.
Kota yang satu ini mungkin sebelumnya
belum pernah terpikirkan karena kurang populer. Tapi jangan salah
karena pendapatan per kapitanya mencapai US$ 22,3 ribu atau Rp 319 juta.
Pemerintah setempat menargetkan angka
pengangguran di bawah 3,5 persen untuk tahun 2019. Uniknya jumlah
pengangguran di kota ini termasuk yang paling sedikit yakni hanya 1,9
persen di tahun 2018.
Untuk urusan transportasi bisa jadi
sebuah kendala untuk bisa pulang ke Indonesia secara rutin. Namun buat
ongkos biaya hidup, di Guangzhou termasuk yang paling rendah. Dalam
sebuah riset memperlihatkan rata-rata biaya tempat tinggal hanya 22
persen dari total pendapatannya.
Nah itu dia 5 kota di Asia Pasifik
yang bisa kamu coba sebagai generasi milenial untuk ditinggali
berdasarkan upah serta kehidupan sosialnya. Kamu pengin pilih ke negara
yang mana nih? Semoga bermanfaat..