Selasa, 07 Mei 2019

13 Tips Puasa untuk Penderita Asam Lambung, Ini yang Perlu Dilakukan


Asam lambung atau yang dikenal juga dengan nama GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) merupakan salah satu jenis penyakit saluran pencernaan yang bersifat kronis. Penyakit ini dipicu oleh produksi asam lambung yang berlebih, sehingga mengakibatkan asam lambung naik kembali ke esofagus (refluks) dan menyebabkan iritasi.
Iritasi pada esofagus yang diakibatkan oleh naiknya asam lambung, dapat menimbulkan rasa panas terbakar di dada (heartburn), nyeri epigastrium, dan regurgitasi (sendawa berlebihan) pada penderitanya. Selain itu, iritasi tersebut juga dapat mengakibatkan penderitanya mengalami mual bahkan muntah-muntah.
Lantas, apakah penderita asam lambung boleh berpuasa? Jawabannya adalah tentu saja, namun dengan sejumlah catatan. Apa saja itu? Simak 13 tips puasa untuk penderita asam lambung atau GERD berikut ini.

1. Hindari konsumsi jenis makanan berlemak dan mengandung asam

   

Makan makanan yang berlemak dan mengandung asam, sebaiknya dihindari jika kamu adalah penderita GERD atau asam lambung yang ingin berpuasa. Pasalnya, kedua jenis makanan tersebut terbukti tidak baik untuk kesehatan lambung kamu. Baik itu jenis makanan berlemak maupun makanan yang mengandung asam, keduanya dapat memicu kadar asam lambung kamu naik. Sehingga otomatis juga memperburuk penyakit lambung yang kamu derita.


2. Hindari konsumsi makanan pedas


Selain gorengan dan makanan yang mengandung asam dianjurkan juga untuk membatasi konsumsi segala jenis hidangan yang pedas. Sebab pada sebagian orang makanan pedas ternyata juga dapat memicu refluks asam, yang mana bisa semakin memperparah sindrom GERD yang tengah kamu derita.

 

3. Jaga pola pikir kamu


Selain karena pengaruh makanan, naiknya kadar asam lambung juga dapat disebabkan oleh pikiran yang stress. Untuk itu, hindarilah kebiasaan terlalu banyak berpikir, terutama berpikir yang berat-berat.
Lupakan juga segala kejadian pahit yang pernah terjadi di masa lalu kamu, serta berhentilah mengkhawatirkan masa depan yang belum pasti. Sebab segala macam bentuk pikiran seperti itu hanya akan membuat kamu stress dan memperparah gejala GERD yang kamu derita.


4. Kurangi konsumsi coklat


Bagi sebagian orang, tips ini mungkin amatlah berat untuk dijalani. Apalagi buat kamu yang sangat suka dengan coklat. Meskipun begitu, sebaiknya kamu tetap harus melakukannya ya demi kesehatan kamu.
Coklat sendiri merupakan salah satu jenis makanan yang dapat memicu naiknya asam lambung. Kandungan zat kafein, theobromine, cocoa, dan lemak yang tinggi pada coklat menjadi alasan kenapa kamu wajib mengurangi konsumsi jenis makanan yang satu ini.


5. Jauhi kafein


Karena dapat meningkatkan refluks asam lambung, kafein tentu menjadi salah satu zat yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita GERD. Terlebih di saat kamu sedang berpuasa.
Pasalnya, selain dapat memperparah sakit yang kamu derita, mengonsumsi zat kafein (teh, kopi, hingga beberapa jenis soda) saat berpuasa juga dapat mengakibatkan tubuh kamu kehilangan banyak cairan akibat terlalu sering buang air kecil.
Perlu kamu ketahui, kafein merupakan salah satu zat yang memiliki sifat diuretik. Artinya, mengonsumsi kafein dapat mengakibatkan seseorang mengeluarkan lebih banyak cairan tubuh melalui urin.


6. Berhenti merokok


Di samping menyebabkan kanker paru-paru, rokok juga ternyata dapat memicu penyakit GERD yang kamu derita. Menurut satu penelitian yang dikutip dari situs Everyday Health, merokok dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit sistem pencernaan seperti GERD melalui tiga kondisi berikut ini, yaitu:
  • Pertama, karena telah melemahnya (otot) spinchter esofagus bawah seseorang akibat dari pengaruh nikotin.
  • Kedua, karena berkurangnya air liur akibat pengaruh dari berbagai kandungan kimia yang terdapat di dalam rokok yang membuat mulut kering. Dan,
  • Ketiga, karena asam lambung yang meningkat akibat sering menghisap rokok.
Nah, mumpung lagi bulan puasa, sebaiknya gunakanlah momentum ini untuk mengurangi kebiasaan merokok kamu. Jika dilakukan dengan sungguh-sungguh, niscaya kamu bisa kok. Semangat!



7. Kurangi konsumsi makanan yang menghasilkan gas dalam perut


Makanan yang menghasilkan gas dalam perut juga dapat meningkatkan produksi asam lambung seseorang. Maka dari itu, kamu pun sangat disarankan untuk mengurangi konsumsi jenis makanan seperti itu, baik di saat waktu sahur, berbuka puasa, maupun setelah tarawih. Adapun beberapa contoh jenis makanan yang bisa menghasilkan gas dalam lambung ialah buah apel, persik, sayur brokoli, dan kacang-kacangan.

 

8. Kunyah makanan dengan benar


Beberapa kondisi asam lambung yang naik ketika berpuasa juga dapat disebabkan oleh perilaku makan kamu yang tergesa-gesa. Hal ini karena kebiasaan mengunyah makanan dengan cepat bisa meningkatkan resiko kamu menelan angin. Sehingga apabila angin yang tertelan cukup banyak, kondisi tersebut secara otomatis akan memicu sfingter esofagus terbuka lebar dan mengakibatkan asam lambung kamu naik hingga ke kerongkongan.
Nah, atas dasar alasan itulah kenapa kamu dianjurkan untuk makan dengan pelan dan mengunyah makanan sampai selembut mungkin sebelum ditelan. Selain membantu kerja enzim pencernaan dalam mengolah makanan yang masuk ke lambung, perilaku baik tersebut juga dapat mengurangi resiko asam lambung kamu naik dan memperparah gejala GERD yang kamu alami.


9. Masukkanlah buah kurma ke dalam menu sahur dan berbuka puasa kamu


Kurma merupakan salah satu jenis buah dengan kandungan serat yang tinggi (6,7 gram serat per 100 gram buah kurma) serta baik bagi tubuh. Serat yang terdapat pada buah kurma sangatlah ampuh mengobati berbagai penyakit pada sistem pencernaan, seperti Maag dan GERD. Hal ini disebabkan karena pengaruh serat pada buah kurma yang cukup efektif dalam menetralisir tingginya asam lambung dan mengurangi peradangan pada dinding lambung.
Selain itu, kurma juga termasuk buah yang mengandung energi tinggi lho. Dalam satu buah kurma terkandung berbagai macam mineral dan vitamin yang baik bagi tubuh. Seperti karbohidrat, kalium, zink, magnesium, triptofan, vitamin C, vitamin B6, bahkan omega-3. Nah, untuk menjaga agar kadar asam lambung kamu tetap normal selama berpuasa, maka disarankan kamu untuk mengonsumsi tiga buah kurma di saat sahur dan berbuka puasa.


10. Perbanyak konsumsi Almond


Di samping memiliki rasa yang enak, kacang almond juga mengandung banyak nutrisi dan mineral. Contohnya seperti serat pangan, kalsium, zat besi, magnesium, hingga beberapa jenis vitamin B dan vitamin E. Sehingga akan memberikan efek kesehatan yang baik bagi tubuh apabila dikonsumsi.
Tak hanya itu, berkat kandungan serat dan minyaknya yang tinggi, kacang almond juga diyakini dapat melancarkan proses pencernaan dan menetralkan kadar asam lambung di perut. Oleh karena itu, tak ada salahnya jika kamu mulai memasukkan kacang almond ke dalam menu sahur dan berbuka puasa kamu.


11. Jangan berbaring setelah makan


Bagi kamu yang menderita penyakit refluks GERD, kebiasaan langsung tidur setelah makan sebaiknya harus kamu hindari. Pasalnya, kebiasaan tersebut dapat menyebabkan asam lambung kamu meningkat. Hal ini karena gaya gravitasi dapat mengakibatkan isi lambung, termasuk asam lambung, meleleh dan berbalik arah kembali masuk ke esofagus (kerongkongan) sehingga menimbulkan iritasi dan rasa panas di dada (heartburn).


12. Hindari konsumsi kari


Makanan kari terbukti dapat memperparah gangguan asam lambung, khususnya GERD. Berdasarkan sebuah penelitian dari National University Hospital (NUH) Singapura, beberapa penderita GERD mengeluh kesehatan yang memburuk setelah makan kari. Seperti mengeluh nyeri dada, sering bersendawa, hingga mual dan muntah. Nah, demi mencegah keluhan tersebut juga terjadi kepadamu, sebaiknya hindarilah konsumsi kari di waktu sahur maupun berbuka puasa.


13. Konsumsilah jenis obat-obatan tertentu


Terakhir, untuk menghindari rasa tidak nyaman yang berlebihan akibat tingginya kadar asam lambung, penderita GERD dianjurkan untuk mengonsumsi obat penekan asam lambung atau penghambat pompa proton.
Beberapa contoh obat penekan asam lambung, antara lain ranitidine, famotidine, dan nizatidine. Sementara beberapa contoh obat penghambat pompa proton, antara lain ialah omeprazole, rabeprazole, dan pantoprazole.

“Yuk langsung belanja untuk persiapan puasa di ecommerce kesayangan
lewat ShopBack dan dapatkan cashback terbaik saat Promo Ramadhan 2019 ini.”





 





0 comments:

Posting Komentar

Silakan Komentar asalkan jangan rasis, sara, sex dan kekerasan.