Sabtu, 16 April 2011

Antisipasi Aksi Bom, Tentara dan Polisi Jaga Bandara Soekarno-Hatta

Angki_photo
Jakarta - Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng memperketat pengawasan atas penumpang dan barang. Langkah ini dilakukan sebagai tindakan antisipatif menyusul aksi bom bunuh diri di Cirebon.

"PT Angkasa Pura II (Persero), melakukan pengetatan pemeriksaan dan pengamanan di bandara-bandara. Upaya ini sebagai langkah antisipatif terhadap aksi teror serupa sebagaimana yang terjadi di markas Kepolisian Resor Cirebon Kota," kata Direktur Operasi dan Teknik AP II Salahudin Rafi dalam siaran pers, Sabtu (16/4/2011).

PT AP II membawahi 12 bandara di Indonesia bagian barat. Bandara Soekarno-Hatta adalah salah satu bandara di bawah pengawasan AP II dan bandara lainnya antara lain Bandara Adisucipto, Yogyakarta.

"Kami menginstruksikan para General Manager di seluruh bandara untuk melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait guna menyusun langkah-langkah antisipatif," ungkap Salahudin.

Langkah-langkah antisipatif tersebut antara lain dengan menempatkan aparat kepolisian atau tentara di lokasi-lokasi strategis seperti terminal, akses menuju objek vital, airside, dan lainnya bersama dengan petugas keamanan bandara (Aviation Security/Avsec).

"Tujuan kita melakukan langkah ini cuma satu, yaitu ingin memberikan rasa aman yang lebih kepada para pengguna jasa bandara. Kalau pengguna jasa merasa bandaranya aman, mereka bisa bepergian dengan nyaman," imbuh Rafi.

Di Bandara Soekarno-Hatta misalnya, penempatan aparat kepolisian dilakukan di sejumlah titik strategis sudah mulai dilakukan sejak Jumat (15/4) petang, atau selang beberapa jam pasca tragedi. Untuk mengamankan setiap titik rawan bandara dengan 43,7 juta pergerakkan penumpang per tahun itu, ditempatkan sedikitnya 15 personel kepolisian bersenjata lengkap.

Menurut Rafi, instruksi peningkatan sistem pengamanan ini bukan baru dikeluarkan manajemen AP II pasca-tragedi bom Cirebon kemarin.

"Imbauan kepada seluruh general manager kantor cabang AP II untuk waspada, membangun dan meningkatkan security awareness di wilayah kerja masing-masing, ini, sudah kami keluarkan sejak ledakan di Utan Kayu," kata Rafi.

Upaya yang dilakukan antara lain memastikan hanya penumpang yang masuk terminal dan pesawat. "Juga memeriksa seluruh orang dan barang yang masuk bandara dan membatasi orang yang masuk ke daerah terbatas," tuturnya.

0 comments:

Posting Komentar

Silakan Komentar asalkan jangan rasis, sara, sex dan kekerasan.